Perdana Makan Belalang

Thursday, April 19, 2018 Desfindah 30 Comments


Hi long time no see...
Kalau liat judul,  kamu tau sendiri lah apa yang bakal saya bahas kali ini.
Yapz betul ... Belalang!
Haha mungkin bagi yang merasa asing sama makanan yang satu ini bakalan nyinyir. Kaya ngga ada makanan lain aja sampai-sampai belalang malah dimakan. Lain halnya sama mereka yang udah sering mengkonsumsi binatang hijau ini bakal menganggap postingan ini ketinggalan jaman. Wkwkwkwk. Aah dasar suudzon LOL. Memang sih belalang di sebagian daerah bukan makanan yang lazim di konsumsi, tapi di daerah seperti Jogjakarta makanan ini sangat tidak pantas disebut  kuliner ekstrim mengingat tingginya konsumen belalang itu sendiri.


Well,  saya sih sebenarnya udah lama juga dapat gagasan untuk mencoba belalang yaitu semenjak oom saya mengatakan rasanya persis seperti udang. Cukup sering juga mendengar pendapat-pendapat serupa, tetapi melihat bentuknya yang sama sekali ngga adorable. Lantas saya jadi maju mundur kaya setrikaan. Hingga di suatu waktu saya melihat sebuah postingan di instagram. Seorang anak kecil dengan lahabnya menyantap si do’i. Daaaannnnn tarrraaaa! Ide itu muncul kembali. Do’i seketika masuk ke daftar things to buy saya bulan ini.

Ga perlu jauh-jauh ke gunung kidul Jogjakarta untuk turut serta mengkonsumsi si hijau. Belalang goreng makanan khas jogja ini sudah banyak di jual via online. Ternyata peminatnya banyak juga lho di Indoneisa!

FYI belalang yang dijadikan camilan atau lauk ini bukan belalang sembarangan alias tidak semua belalang bisa dikonsumsi ya gaes. Belalang yang diolah adalah jenis belalang kayu. Belalang ini banyak hidup di dahan pohon jati dan semak yang banyak tumbuh di kawasan Gunungkidul. Jadi belalang jenis ini halal dan aman dikonsumsi serta bebas parasit!

Belalang sendiri kaya protein dan buat kamu yang alergi protein tinggi kudu hati-hati. Mengkonsumsinya jangan berlebihan kalau ngga mau kena imbasnya. Nearly anything in excess is not good. Alhamdulillah saya aman-aman aja.

Jadilah saya saat itu terjangkit kepo akut untuk stalking Instagram yang menjual cemilan belalang. Hati saya jatuh pada salah satu akun @belalanggoreng_tjapwalang yang memproduksi cemilan belalang ala home industri. Ada banyak pilihan rasa. Kebetulan saya pilih rasa original dengan takaran terkecil 30 gram. Hehe masih coba-coba.

Saya pilih ekspedisi termurah. It’s about four days to wait! Akhirnya si belalang pun tiba.


 Hiii kesan pertama saya melihat bentuknya adalah sedikit bergidik. Kamu perlu garis bawahi kata-kata sedikit itu ya karena pada dasarnya saya ini pemberani. Lantas sampai manakah level keberanian ini. Yuk simak! :’D

Untuk kemasannya saya suka karena menggunakan plastik standing pouch yang bisa dibuka tutup. Nice idea! Ketika saya membuka kemasan, hidung saya secara auto mengendus aroma rempah dari si belalang. Lumayan deh wangi!

Lihatlah pemandangan itu. Seekor serangga yang diresapi bumbu. Bentuknya sengaja saya cari yang utuh karena sebagian ada yang kepalanya sudah terlepas.  Tibalah di saat yang membuat saya berpikir keras. Yaitu memakannya!

Cukup lama juga ritual memasukkan binatang ini ke dalam mulut. Saya sedikt ragu-ragu. Si belalang tampak menatap saya lekat-lekat. Terjadilah aksi saling pandang antara saya dan dia...  saya mulai grogi dipandangi seperti itu dan ...

Hap!!! I was chewing it. Akhirnya terkunyah sambil merem-merem. Hahaha!
Bagaimana rasanya?

Nah idi dia pertanyaan terbesar yang perlu saya jawab.
Ternyata dia itu renyah pemirsa!

Ga berminyak soalnya si belalang melewati proses penyulingan minyak dengan alat penyuling.

Kalau kata orang-orang rasanya mirip udang, nah menurut saya sih memang agak mirip udang. Yaaa seperti lagi makan udang secangkang-cangkangnya. Pokoknya teksturnya bisa dibilang begitu. Kalau rasanya agak jauh sih...hmmm gimana ya jelasinnya. Oh ya menurut saya sih, agak mirip-mirip rasa ikan asin dan kerupuk terung alias teripang. Hayooo kamu pernah makan teripang belum? Itu adalah salah satu makanan khas surabaya setau saya. Pokoknya si belalang ini nano nano deh rasanya. 

For all saya suka bumbunya menyerap sampai ke dalam. Enaklah lumayan buat camilan sambil ngerjain skripsi hehehe.

8/10 lah... harga dan rasa worth it pokonya.
Beda lidah beda pendapat ya...mengingat belalang bukan makanan untuk semua orang! hihi BTW adik saya ngga suka sama sekali. 

Hayooo ada yang berani coba? Silakan tinggalkan komen di bawah...

30 comments:

No Spam, No Flamming, No sara.

Powered by Blogger.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...